Kisah Enny Nuraheni fotografer jurnalis wanita

Rabu, 22 Mei 2013




Selama 22 tahun ia menjalani hidupnya bergelut dengan lensa dan kamera. Berita pertumpahan darah, olah raga, sampai kejatuhan ekonomi pernah ia abadikan melalui kameranya. Kepala biro foto Reuters untuk Indonesia ini menjelma menjadi otak dari strategi liputan foto Reuters. Wanita berusia 47 tahun tersebut mencatatkan prestasi dengan menjadi satu-satunya wanita di Asia yang menduduki jabatan tersebut.
Enny Nuraheni, ibu dari Andra (18) dan Cantyka (15), memulai perjalanannya di dunia fotografi dengan membantu kakak iparnya yang memiliki studio foto Tanzil. Selama lima tahun ia memotret untuk dokumentasi dan membantu iparnya mencetak foto di kamar gelap. Kebutuhannya untuk mencari tantangan baru lah yang menyebabkan ia berhenti dari sana.
Setelah lulus dari ABA (Akademi Bahasa Asing) tahun 1986, Enny lalu melamar pekerjaan ke biro Reuters Jakarta yang sedang membuka lowongan untuk posisi fotografer. Kala itu ia tidak mengerti caranya melamar pekerjaan. Dengan hanya bermodalkan kamera, ia nekat datang ke kantor Reuters. Daftar riwayat hidup (CV) tak ia bawa, apalagi membuat janji wawancara.
Namun, takdir berkata lain. Bos besar Reuters saat itu mau menemui Enny dan memberinya tugas. Ia diberi dua rol film untuk membuktikan keahliannya memotret. Enny ditantang untuk membuat foto yang menarik.
Naik turun bis kota, ia berkeliling Jakarta mencari obyek foto. Tak sampai tiga jam ia telah kembali ke kantor Reuters dan bersiap mencetak hasil fotonya di kamar gelap. Pengalamannya di studio foto lah yang membuat Enny unggul dari pelamar lain. Di saat orang lain masih mengandalkan studio foto komersial, ia sudah mampu memproses cuci cetak sendiri. Melewati tantangan itu, Enny diterima menjadi fotografer pertama biro Reuters Indonesia.
Di tahun 80-an kaum pria masih mendominasi dunia fotografi. Bahkan, hanya ada dua fotografer wanita saat itu. Maka Enny sempat kaget saat pertama kali ia turun ke lapangan. Untuk mendapatkan foto ia harus berdesak-desakkan dengan pria yang notabene lebih besar dan kuat. Tak heran jika foto pertamanya gagal karena goyang. Namun, berkat pengalaman ini Enny bertekad untuk selalu fight dan tidak kalah dengan para fotografer pria.
Karena Enny adalah satu-satunya wakil Reuters di Indonesia di bidang foto, ia harus berjuang sendirian hampir selama 7 tahun. Dari acara kepresidenan, Sea Games, pesawat jatuh sampai konflik di Timor-Timur harus ia liput. Namun, ada harga yang ia harus ia bayar mahal untuk komitmennya pada dunia ini. Sebagai seorang ibu, Enny harus kehilangan masa kecil anaknya.
Saat ia mengandung anak pertamanya, tahun 1989, ia tetap berkeliling ke kota-kota di berbagai pelosok Indonesia. Bahkan disaat-saat terakhir sebelum persalinan ia masih sempat meliput pertandingan bola dan kedatangan Yaser Arafat ke Indonesia.
Enny sering tak bisa hadir ketika dua anaknya membutuhkan kehadiran ibu mereka. Saat anaknya tergolek sakit ia tetap harus mendahulukan pekerjaannya dan terbang ke Sulawesi. Ketika meliput daerah konflik, ia terpaksa meninggalkan keduanya dalam jangka waktu yang lama. Bahkan ada masa ketika anaknya menolak disusui dan tidak mengenalinya.
Pengalaman ini tidak menghalangi Enny untuk tetap berkarya. Ia tetap menjaga kecintaannya pada fotografi sambil meneruskan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu.
Dalam meliput, wanita yang senang berbagi ilmu fotografi dengan juniornya ini kerap membawa-bawa kotak raksasa kemanapun ia pergi. Kotak ini berisi kamera, peralatan gelap dan transmiter. Itu karena ia masih harus mencuci cetak dan mengirimkan hasil fotonya setelah meliput. Kamar gelap pun terkadang harus ia bangun sendiri. Tak jarang, kamar mandi hotel ia jadikan sebagai kamar gelap.
Setelah mencuci-cetak Enny kemudian membuat caption foto dan mengirimkannya lewat telepon kabel ke kantor pusat yang berlokasi di Hongkong. Urusan kirim-mengirim foto ini juga sering membuatnya pusing. Saat itu semua peralatan masih manual, sehingga, jika sambungannya lancar, untuk mengirimkan satu foto saja bisa menghabiskan waktu 30 menit. Padahal, di daerah terpencil atau daerah konflik sambungan teleponnya sering tidak beres. Malah, ia pernah harus bolak-balik Bali-TimTim sembilan kali untuk mengirimkan fotonya karena waktu itu pihak militer memblokir line telepon.
Selama 15 tahun pengabdiannya sebagai fotografer, Enny banyak mendapatkan pengalaman unik. Ia pernah dimaki-maki petugas keamanan, tidur bergantung dihammock, tidak mandi berhari-hari di daerah bencana, hingga diberondong peluru. Namun, satu hal yang kerap membuatnya pusing adalah menembus birokrasi pemerintah. Apalagi saat sebelum reformasi, intelijen dan keamanan adalah dua pihak yang sulit untuk ditembus wartawan.
Pengalaman tak terlupakan Enny alami saat ia meliput di kota konflik di Timtim. Ketika ia sedang memotret para pengungsi di Timtim, tiba-tiba terdengar suara berondongan tembakan ke arah mereka. Spontan, Enny kemudian membantu para pengungsi, yang notabene ibu-ibu dan anak-anak. Ia bergotong royong memanggul para pengungsi di pundak untuk meloncati tembok. Kebetulan, gedung di sebelah mereka adalah markas UNAMED (lembaga bentukan PBB saat Timtim merdeka). Karena asyik membantu ia tidak sadar tertinggal sendirian di balik tembok. Setelah hampir 15 menit berteriak-teriak dan hampir putus harapan, barulah ada orang di balik tembok yang mendengar. Namun, walau berkali-kali mencoba meraih tangan si penolong, badannya tetap tak bisa merayap menaiki tembok setinggi 2 meter tersebut. Tapi entah bagaimana caranya, tiba-tiba ia bisa meloncat ke gedung sebelah. Bagi Enny peristiwa ini seolah tangan Tuhan sedang membantunya secara langsung.
Namun, terlepas dari semua peristiwa baik yang tidak mengenakkan maupun yang menyenangkan Enny merasakan kebanggaan yang dalam pada pekerjaannya. Hasil karyanya sering terpampang di surat kabar internasional seperti International Herald Tribune dan The Strait Times. Bahkan ia pun diberi kesempatan untuk memotret tokoh-tokohpowerful dunia seperti Ronald Reagan, Bill Clinton, George Bush junior dan senior hingga Gorbachev. Mereka semua pernah dibidiknya dari jarak kurang dari 3 meter.
Semenjak tahun 1993, satu minggu sebelum melahirkan anak kedua, Enny merekrut staf baru untuk Reuters. Sedang di 1998 ia mulai membuat jejaring di daerah. Saat ini, ia memiliki 5 anak buah di Jakarta (2 staf dan 3 stringer/kontributor, semuanya pria) dan puluhan stringer di berbagai ibukota provinsi di seluruh Indonesia.
Bagi Enny, foto berita berbeda dengan foto dokumentasi. Jika foto dokumentasi adalah foto pose, dimana semuanya telah diatur, foto berita adalah ekspresi dari si fotografer untuk mencipta. Mata, otak dan hati dituntut untuk bersinergi. Menurutnya ilmu itu harus diamalkan dan tidak boleh dimonopoli sendirian. Karena itu, ia sering terjun langsung mendidik anak buahnya di daerah-daerah. Ia ingin mereka bisa mendapatkan “angle” yang tepat dan mampu mandiri dalam mengolah Photoshop, mengedit, hingga memberi caption yang sesuai dengan kepribadian Reuters.
Kini untuk mendapatkan foto headline yang sesuai, Enny menempatkan 3-4 fotografer di titik-titik strategis yang berbeda. Hal ini dilakukan agar mereka dapat saling back-up bila salah seorang tidak mendapatkan hasil yang sesuai.
Eny sangat bangga karena dua anak didiknya kini telah menjadi “orang”. Yang satu menjadi fotografer paling andal di Timtim, sementara yang satu lagi mendapat penghargaan World Press Photo. Memang, mimpinya adalah melahirkan kader anak daerah yang berprestasi di skala internasional.


1 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    http://reretaipan88.blogspot.com/2018/07/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-kenali-5.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

Posting Komentar

 
galeriku © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum