Tari Gandrung

Kamis, 25 April 2013



Tari Gandrung adalah seni tari asal Lombok yang populer di kalangan suku Sasak. Tari Gandrung juga disebut dengan Jangger. Beberapa sejarahwan mengatakan bahwa tari gandrung sudah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur.
Tari ini lahir dalam keadaan saat tersedia perangkat gameran untuk menghibur para prajurit yang pulang dari medan perang. Pada saat itu prajurit ingin bergembira dan bersukaria, lantas datanglah seorang wanita cantik yang menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari. Acara ini terus berlanjut dengan penari yang berganti-ganti dan mengajak satu per satu prajurit itu menari bersama. Tari Gandrung biasanya dilakukan pada sebuah arena yang dikelilingi penonton. Diantara penonton tersebut adalah sekaligus sebagai calon penari Gandrung. Dalam bahasa Sasak disebut dengan “pengibing” atau “ngibing” yang berarti menari.
Secara umum tari gandrung terdrii dari 3 bagian yakni bapangan, gandrangan dan parianom. Bapangan adalah bagian dimana penari Gandrung digambarkan sedang memperkenalkan diri kepada penonton dengan mengitari arena tempat ia menari. Selanjutnya adalah gandrangan yakni saat penari dengan gerakan lincah mengitari arena dengan kipas di tangan seperti burung elang yang mengincar mangsa. Biasanya penonton di barisan depanlah yang dilirik oleh penari, selanjutnya ia akan memilih satu penonton untuk menemaninya menari dengan cara menyentuhkan atau melemparkan kipasnya pada seorang atau lebih untuk menjadi pasangan menari. Gerakan sentuhan kipas ini disebut dengan tepekan. Bagian yang ketiga adalah parianom yakni saat tarian hanya diiringi redep dan suling, dibantu dengan suara gendang, petuk, rincik dan gong. Dalam bagian ini penari Gandrung akan melengkapi tariannya dengan nyanyian yang disebut dengan besandaran.







0 komentar:

Posting Komentar

 
galeriku © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum